Selasa, 26 Oktober 2010

Mengungkap Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi (Bag.1)

Umat Islam pernah mengalami zaman keemasan dan perkembangan begitu pesat, yaitu pada zaman Nabi Muhammad saw, para sahabat khalifah dan pada zaman Abbasiyah. Namun setelah itu, umat Islam mengalami kemunduran terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemunduran tersebut kemudian dimanfaatkan oleh bangsa lain dan agama lain dengan mengembangkan seluruh ajaran Islam khususnya ilmu pengetahuan sehingga saat ini mereka mengalami kemajuan.
Salah satu bangsa atau agama yang mampu mengembangkan kemajuan dan mengelola potensi terbaik mereka adalah bangsa Yuhudi. Setiap orang Yahudi mempunyai prinsip dan teknik yang mereka komitmen dan konsisten menerapkannya. Sehingga bangsa Yahudi terkenal sebagai bangsa cerdas, bukan berarti umat Islam tidak mempunya potensi yang sama namun di kalangan umat Islam hanya segelintir yang dapat mengembangkan potensi atau kemampuan mereka, tidak secara keseluruhan dan bersama-sama. Bangsa Yahudi dikenal cerdas karena memiliki metode serta teknik-teknik untuk mengembangkan kecerdasan, sebuah rahasia budaya yang telah mereka simpan selama ribuan tahun. Hampir di setiap bidang, orang Yahudi terkenal dan menguasai bidang tersebut. Di bidang kesusasteraan ada yang namanya Shai Agnon, Shalom Aleichem, Isaac Bashevis Singer, Franz Kafka, Isaac Asimov, Joseph Heller, Philip Roth, Herman Wouk, Hrold Robbins. Di bidang musik klasik, ada Yascha Heifetz, Daniel Burnbaum, Isaac Stern, Arthur Rubinstein.
Banyak juga para entertainer kelas dunia adalah orang Yahudi, yaitu Barbara Streisand, Mandy Patinkin, Billy Joel, Simon & Garfunkel, Paul Anka, Jerry Seinfeld, Jackie Mason, Marcel Mrceau, the French Mime, Larry King, David Copperfield si ilusionis dan lain-lain. Industri perfilman juga ada Woody Allen, The Marx Brother, Biilly Crystal, Steven Speilberg, Bette Midler, Harrison Ford, Mel Brooks.
Di bidang bisnis ada sejumlah nama antara lain the Rothschild family, Reichman, Bronfman, Estee-Lauder, Max Factor, George Soros, Ralph Lauren, Levi Strauss, Ben Cohen and Jerry Greenfield, Adam Citroen.
Juga di bidang politik, Yahudi tidak ketinggalan beraktivitas di dalamnya antara lain Kissinger, Disraeli, Bruno Kreisky, Pierre Mendes-France, Grew Brondenvald….dan daftarnya terus bertambah panjang. Kemungkinan besar bangsa Yahudi adalah bangsa terkaya bila berkenaan dengan talenta. Sedangkan populasi mereka sangat sedikit di seluruh dunia yaitu hanya 0,25 % dari enam miliar manusia di bumi ini. Selain itu, pada abad pertengahan 17,6% ilmuwan terkemuka adalah orang Yahudi. Antara tahun 1819-1935, Yahudi mengendalikan 20 % ekonomi Jerman, meskipun mereka tidak sampai 1% dari populasi. Tahun 1952, 24 % dari siswa di Universitas Harvard University adalah orang Yahudi, di Cornell, 23 %, di Princeton, 20 %. Meskipun jumlah mereka tidak sampai 3 % dari seluruh populasi. Sepertiga dari jutawan di Amerika adalah orang Yahudi. 20 % profesor di Universitas terkemuka di Amerika adalah Yahudi. 40 % dari seluruh rekanan hukum di firma-firma hukum terkemuka adalah Yahudi.
Selanjutnya Hadiah Nobel adalah penghargaan yang diberikan setahun sekali kepada seseorang yang menunjukkan bakat dan kemampuan luar biasa dibandingkan orang-orang lain dalam populasi. Dari 270 orang yang telah memenangkan perhargaan tersebut sejak pertama kali dianugerahkan tahun 1901, 102 di antaranya adalah orang Yahudi. Kami juga menambahkan bahwa ternyata studio-studio Hollywood terbesar, seperti Disney, Tochstone, Universal, MCA, Caravan, Dreamworks, dan lain-lain dikelola oleh orang-orang, seperti Michael Eisner, David Geffen, Steven Spielberg, Jeffrey Katzenburg, Edgar ronfmann, dan Arnon Milchin. Ada tiga jaringan televisi besar, ABC, NBC, dan CBS, dikelola oleh orang Yahudi. Publikasi-publikasi berita seperti Time, Newsweek, the Washington Post, the New York Times, dan The Wall Street Journal, semuanya dimiliki oleh Yahudi, dengan kolumnis dan editor yang juga Yahudi. Orang-orang Yahudi juga memiliki label-label rekaman mayor, stasiun-stasiun radio, dan perusahaan-perusahaan penerbitan.
Banyak orang Yahudi memegang posisi kunci di media Amerika. Sehingga dengan media tersebut dapat membuat pengaruh yang begitu besar terutama di kalangan umat Islam. Seperti kita ketahui media dapat menjadi sebuah alat cuci otak. Sehingga orang Yahudi dapat mengendalikan pikiran orang melalui media tersebut. Sebut saja diantaranya orang-orang yang berada di belakang layar media terutama di dunia Maya antara lain Mark Zuckerberg sebagai pencipta FACEBOOK, Larry Page dan Sergrey Brin yang menciptakan dan pemilik GOOGLE yang kita tinggal menikmatinya saja.
Dari beberapa fakta dan kenyataan uraian di atas, apa sich respon kita sebagai orang yang bukan Yahudi.....??? perlukah kita mengembalikan kejayaan Islam pada masa dahulu ke zaman sekarang ??? pantaskah kita mengambil pelajaran dari bangsa Yahudi dan bangsa lainnya ???? negatifkah pikiran kita menanggapi kenyataan bahwa bangsa Yahudi memang orang cerdas ??????
Hasil pemikiran saya sebagai editor dari tulisan saduran di atas, memang persoalan materi, bahan ilmu pengetahuan, di wilayah Asia, Timur tengah begitu kaya melimpah, namun kelemahannya pada kita adalah bangsa Barat sangat menguasai dan telah maju metodologi mereka sedangkan kita sangat lemah. Tanpa mengesampingkan rasa percaya diri yang ada dalam setiap individu yang beragama Islam serta beberapa individu yang mempunyai kecerdasan dan pemikiran maju di dunia Islam (Ulama, ilmuwan muslim, dsb baik terdahulu dan masa sekarang), tentunya posisi kita boleh terbuka terhadap sesuatu yang akan membawa kita pada kemajuan dan perkembangan (POSITIF THINKING AND POSITIF FEELING). Sebagaimana pernyataan Ali bin Abi Thalib untuk “Mengambil Hikmah Dari Mana Saja Asalnya”.
Oleh karena itu, pada tulisan selanjutnya akan diungkap ”Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi” yang mungkin kita dapat mengambil pelajaran di dalamnya.

2 komentar: